Manajemen aset adalah proses pelacakan peralatan dan barang perusahaan untuk operasi usaha mereka sehari-hari. Pelacakan aset tambah sulit jikalau aset terdapat di lokasi cabang kantor yang berbeda, atau apalagi disewakan dan ditaruh di beraneka lokasi client/partner.
Sistem manajemen aset yang baik mampu tingkatkan efisiensi operasional, memperpanjang era penggunaan aset, mengurangi biaya kerusakan dan mengelola pengeluaran modal bersama lebih baik sepanjang era penggunaan sim asset.
Mengapa Manajemen Aset itu Penting?
Sayangnya, perusahaan yang tidak cukup cermat didalam mengatasi aset mereka tidak bakal sadar sampai mereka dihadapkan kasus seperti:
1. Aset tidak diketahui lokasinya dan saat pemindahannya.
Aset yang tidak didata bakal sulit dicari, apalagi jikalau aset yang hanya dicatat saat nampak gudang dan tidak terhadap saat berubah berasal dari satu costumer ke costumer lainnya.
2. Peralatan yang rusak dan sulit memantau standing perawatan.
Jika setiap alat yang rusak tidak dilaporkan dan perawatannya tidak dipantau, ketika suatu hari kebutuhan klien tinggi, perusahaan mesti terpaksa belanja atau menyewa alat lagi.
3. Ketidakpuasan pelanggan karena lambatnya penanganan kerusakan aset.
4. Informasi yang tidak akurat yang diperlukan untuk pembukuan.
Misalnya lama penggunaan suatu aset, standing penggunaan aset masih produktif/tidak, data-data yang diperlukan untuk perhitungan depresiasi, dll.
Modul Asset Management di Workforce Management System (WORK) & Distribution Management System (DMS)
Sistem manual yang paper-based bersama sumber knowledge yang tersebar tidak lagi sustainable di market yang tambah kompetitif ini. Advotics mengandalkan sinkronisasi untuk menyatukan laporan berasal dari seluruh sumber knowledge ke didalam satu sistem.
Sistem informasi yang centralized mampu mempermudah teknisi, supervisor dan manajemen didalam mencari pergerakan dan suasana aset. Sekarang, perusahaan mampu memantau seluruh peralatan yang dimiliki dan perpindahannya di lapangan. Aset mampu dipindahkan berasal dari kantor perusahaan ke klien, maupun berasal dari satu klien ke klien yang lain.
Cara Kerja Modul Asset Management
Di didalam system, ID asset mampu berwujud serial number maupun QR codes. Data lokasi aset layaknya koordinat kantor pusat dan klien di-capture berasal dari penggunaan aplikasi seluler sehingga mampu divisualisasikan didalam peta. Di samping ID dan lokasi, teknisi/operator terhitung mampu melengkapi spesifikasi aset layaknya merk, tipe, tanggal pembelian, dsb.
Semua barang yang dibawa ke lapangan bakal di scan oleh operator. Data setiap kunjungan dan aktivitas/event (perpindahan, perbaikan, pemeliharaan barang) dicatat melalui mobile device operator dan bakal tersinkronisasi ke seluruh proses sampai supervisor di kantor mampu memantau seluruh barang dan statusnya didalam website dashboard.
Jika berjalan suasana di mana permohonan pemeliharaan atau alat rusak membludak, supervisor terhitung mampu menyusun strategi dimana dia mampu memprioritaskan alat mana yang lebih urgent sehingga pemeliharaannya mampu didahulukan.
Keuntungan Software Asset Management Advotics
1. Mempertahankan dan memeriksa suasana kebugaran aset (di manapun lokasinya) secara real time
Manajemen mampu menyaksikan overview seluruh aset perusahaan dan lokasi nya di didalam map visualization dashboard. Supervisor mampu bersama ringan mengalokasikan dan memprioritaskan pekerjaan mana yang mesti diselesaikan terutama dahulu. Sedangkan teknisi bakal tetap sigap didalam mengatasi pemeliharaan.
2. Memperpanjang era penggunaan aset bersama jadwal pemeliharaan yang lebih teratur.
Karena setiap alat dipantau lebih rutin, kualitas produk terhitung bakal bertahan lebih lama.
3. Mempertahankan kepuasan pelanggan
Dengan memperlancar proses informasi, perusahaan mampu lebih cepat mengatasi permohonan pelanggan
4. Menghemat saat dan tenaga untuk pendataan aset
Data yang tersimpan didalam cloud bakal menghindar kemungkinan knowledge hilang/tercecer saat adanya teknisi yang tidak lagi bekerja di perusahaan. Selain itu, pencatatan yang rapi terhitung mampu tingkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab karyawan terhadap suatu aset.